MODUL
SIMULASI ELCB SATU FASA
SEBAGAI
PELINDUNG TEGANGAN SENTUH
BAGI
MANUSIA
Agus
Purba
(
5103331003)
Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
Abstrak
Tegangan sentuh
merupakan salah satu beda tegangan yang terjadi selama mengalirnya arus
gangguan tanah. Pada nilai tegangan yang kecil efek yang diakibatkannya tidak
terlalu signifikan tetapi pada suatu nilai tegangan tertentu efeknya sangat
berbahaya bahkan dapat berujung pada kematian manusia. Aplikasi Earth Leakage
Circuit Breaker (ELCB) pada suatu sistem instalasi listrik merupakan salah satu
solusi yang dapat digunakan untuk melindungi manusia dari bahaya yang
diakibatkan tegangan sentuh. Prinsip kerja ELCB adalah dengan mendeteksi adanya
arus bocor, dimana arus yang masuk ke sistem dibandingkan dengan arus yang
keluar sistem, apabila ada perbedaan pada suatu nilai yang telah ditetapkan
maka ELCB akan memutuskan aliran listrik ke sistem. Dengan Pengaplikasiaan ELCB
dalam suatu sistem instalasi listrik diharapkan bahaya yang diakibatkan oleh
adanya tegangan sentuh dapat dibatasi sehingga sistem aman bagi manusia
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Faktor keamanan merupakan pertimbangan
yang ditempatkan pada urutan pertama dalam mendesain suatu instalasi listrik..
Adanya ancaman bahaya bagi keselamatan manusia akibat tegangan sentuh diatas
ambang tegangan aman pada suatu sistem instalasi listrik merupakan suatu
masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya. Di dalam tugas akhir ini akan
dibuat suatu modul simulasi Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) satu fasa
dimana dengan modul tersebut dapat ditunjukkan
fungsi ELCB yang digunakan untuk
mengamankan manusia dari bahaya yang diakibatkan tegangan sentuh. Pemilihan
ELCB satu fasa dalam modul percobaan didasarkan pada besarnya konsumen listrik
rumah tangga yang hanya menggunakan sumber satu fasa. Tubuh manusia dalam modul
digantikan oleh suatu tahanan dengan nilai tertentu yang diambil dari hasil
pengukuran tahanan tubuh manusia.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
tugas ini
adalah :
1. Membuat modul aplikasi ELCB
satu fasa
2. Membuktikan fungsi ELCB
sebagai pengaman manusia dari bahaya tegangan sentuh yang melampui batas
rentang tegangan.
Pembatasan
Masalah
Batasan – batasan masalah dalam
tugas akhir ini
adalah:
1. Metode yang digunakan dalam
menentukan tahanan tubuh manusia adalah dengan cara pengukuran secara langsung
menggunakan multimeter injeksi arus searah.
2. ELCB yang digunakan merupakan
ELCB 2 kutub untuk instalasi fasa tunggal buatan pabrik dengan spesifikasi
untuk sensitivitas arus gangguan 30 mA 50 Hz.
3. Simulasi instalasi listrik
dalam percobaan adalah instalasi listrik rumah tangga dengan menggunakan fasa
tunggal.
4. Simulasi yang dilakukan dengan
cara
merepresentasikan tubuh manusia
dengan sebuah nilai tahanan yang didapat dari hasil pengukuran.
II. DASAR TEORI
2.1 Keselamatan
Listrik
Keselamatan manusia merupakan
faktor terpenting yang harus diperhatikan di dalam pemakaian energy listrik.
Salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian energi listrik adalah
adanya tegangan sentuh yang dapat mengancam jiwa manusia. Ada beberapa tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya tegangan sentuh yang berlebihan.
Metoda yang paling umum digunakan untuk mengurangi bahaya tersebut dapat
digolongkan menjadi 2 bagian,
yaitu :
a. Langkah-langkah pengamanan
untuk mencegah terjadinya tegangan sentuh, yaitu[2] :
1. Isolasi Total
Peralatan diberi isolasi tambahan
untuk mencegah selungkup bertegangan seandainya isolasi dasar gagal berfungsi.
2. Alas Isolasi
Manusia diisolir dari pembumian
dan dari seluruh benda penghantar listrik yang terhubung ke benda-benda
tersebut
3. Pengaman dengan Pemisah
Peralatan listrik dihubungkan ke
saluran utama melalui sebuah trafo isolasi (rasio transformasi 1:1)
4. Tegangan Ekstra Rendah yang
Aman
Peralatan disulang dengan
tegangan yang aman (sampai 50 V) yang misalnya berasal dari sebuah trafo
isolasi, baterai, atau yang lainnya.
b. Langkah-langkah pengamanan
yang bertujuan memutuskan bahaya tegangan sentuh, yaitu[2] :
1. Pentanahan Pengaman Selungkup
peralatan dihubungkan langsung ke pentanahan. Saat terjadi hubung singkat ke
rangka, arus gangguan yang mengalir ke pentanahan sangat besar sehingga
peralatan pengaman jatuh (tripped)
2. Netralisasi (disebut juga
sistem TN)
Cara ini merupakan bentuk
pengamanan yang merupakan cara yang paling lazim. Selungkup peralatan
dihubungkan ke penghantar netral yang ditanahkan, yang selanjutnya disebut
dengan penghantar PEN. Pada waktu terjadi hubung singkat ke rangka, arus
gangguan yang mengalir ke pentanahan terlalu besar sehingga pemutus arus atau
peralatan pengaman jatuh.
3. Sistem Pemutus Sirkuit
Gangguan Tanah
Jika arus gangguan mengalir ke tanah
pada salah satu titik di dalam sirkuit yang hendak diamankan, maka pemutusan
sirkuit gangguan tanah segera memutuskan sirkuit tersebut.
2.2 Tegangan
Sentuh
Tegangan sentuh adalah[5]
tegangan yang terdapat diantara suatu objek yang disentuh dan suatu titik berjarak
1 meter, dengan asumsi bahwa objek yang disentuh dihubungkan dengan kisi-kisi
pengetanahan
Gambar 2.1 Tegangan sentuh dan
rangkaian ekivalennya
Dari rangkaian ekivalen didapat
persamaan
Dimana :
ES = Tegangan sentuh (V)
Rk = Tahanan badan manusia (Ω)
Rf = Tahanan kontak ke tanah dari
satu kaki pada tanah (Ω)
Ik = Arus yang melalui tubuh (A)
Tegangan sentuh yang terlalu
tinggi harus
diberikan proteksi agar tidak
membahayakan
keselamatan manusia sebagaimana
dalam bagian 3.5.1.4 PUIL 2000 disebutkan “Tindakan proteksi harus dilakukan
sebaik-baiknya agar tegangan sentuh yang terlalu tinggi karena kegagalan
isolasi tidak dapat terjadi atau tidak dapat bertahan”. Dan pada bagian 3.5.1.5
PUIL 2000 diberikan ketentuan tentang tegangan sentuh yang terlalu tinggi yaitu
“Tegangan sentuh yang terlalu tinggi adalah tegangan sentuh yang melampui batas
rentang tegangan (lihat 3.3.1.1) yaitu > 50 V a.b. efektif.
Khusus untuktempat-tempat berikut
ini :
a) tempat yang lembab/basah, atau
b) ruang kerja dalam industri
pertanian,
tegangan sentuh yang terlalu
tinggi adalah tegangan
sentuh yang > 25 V a.b.
efektif”.
2.3 Earth
Leakage Circuit Breaker (ELCB)
Earth Leakage Circuit Breaker
(ELCB) adalah suatu alat listrik yang dipergunakan sebagai pengaman bila
terjadi arus bocor pada salah satu penghantar yang
melalui alat tersebut Sakelar ini
memiliki sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang
(Gambar 2.2).
Inti ini melingkari semua hantaran suplai ke mesin atau system yang diamankan, termasuk penghantar netral.
(Gambar 2.2).
Inti ini melingkari semua hantaran suplai ke mesin atau system yang diamankan, termasuk penghantar netral.
Gambar 2.3 Prinsip-prinsip dari
ELCB
a. Kumparan sekunder b. Detektor
arus gangguan
c. Mekanisme penahan d. Tombol
uji
Dalam keadaan normal, jumlah arus
yang dilingkari oleh inti
transformator sama dengan nol. Kalo
ada arus bocor ke tanah, keadaan
seimbang akan terganggu. Karena itu dalam inti transformator akan timbul suatu
medan magnetik yang membangkitkan tegangan dalam kumparan sekunder.
Apabila arus bocor tersebut mencapai pada suatu harga tertentu maka relay pada
ELCB akan bekerja melepaskan kontak-kontaknya. Berdasarkan PUIL 2000 pada bagian
3.15.1.2 pemilihan ELCB untuk proteksi tambahan dari sentuhan langsung dipilih
ELCB dengan arus operasi arus sisa
pengenal 30 mA.
2.4 Miniature
Circuit Breaker (MCB)
Miniature Circuit Breaker
merupakan suatu
pengaman untuk memutuskan
rangkaian listrik. Di dalam MCB dilengkapi dengan pengaman thermis yang berupa logam
bimetal sebagai pengaman ganguan arus beban lebih dan pengaman elektromagnetik
sebagai pengaman hubung singkat.
Deskripsi kerja MCB :
Pengaman thermis yang berupa
bimetal adalah 2 buah logam yang mempunyai koefisien muai yang berbeda dan
disatukan pada ujungnya. Jika terkena panas yang
diakibatkan oleh adanya beban
lebih, maka bimetal akan mengerjakan kontak relai, dan kontak relai inilah yang
akan memutuskan kontak MCB. Jika terjadi gangguan hubung singkat, maka
rangkaian elektromagnetik akan ter-energize, sehingga akan menggerakkan
kontak relai. Kontak relai ini kemudian memutuskan kontak MCB yang akhirnya
memutuskan rangkaian.
2.5 Sekering
Sekering kawat tunggal adalah
peralatan untuk mengamankan rangkaian dari arus yang berlebihan.. Pengaman ini
mempunyai elemen yang dapat melebur jika arus yang melewatinya melebihi batas
kemampuan
dengan nilai ketentuan batas
limitnya. Arus kerja (nominal) sekering
adalah nilai yang
sudah ditentukan oleh pabrik,
yaitu besarnya arus yang dijamin oleh pabrik untuk tidak menyebabkan kerusakan sekering
yang bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal tanpa terjadi peleburan
pada bagian elemennya atau tanpa terjadinya keadaan yang memburuk karena arus
tersebut pada sekering. Pada penggunaannya sekering harus sesuai dengan tegangan
dari rangkaian tempat digunakannya. Pada sekering tegangan rendah konstruksi/bentuk-bentuk
sekering antara lain :
1. Sekering-sekering tipe ulir
(sistem diazed/D dan Neozed/Do)
2. Sekering-sekering pemutus
pisau (sistem
NH/sekering-sekering HRC) HRC
adalah kependekan dari Higt Rupturing Capacity yang berarti kapasitas pemutusan
tinggi.
3. Sekering-sekering isolator
tabung/peluru (elemensekering dapat diganti atau tetap sekering catride) Jenis
sekering yang paling banyak digunakan olehkonsumen rumah tangga adalah sekering
tipe ulir sistem
Diazed.
2.6 Tahanan
Listrik Tubuh Manusia
Tahanan tubuh manusia tergantung
pada sejumlah parameter, parameter yang amat penting adalah: kelembaban kulit,
daerah sentuhan dan tegangan yang ada.
Tahanan tubuh manusia merupakan
gabungan dari tahanan kulit dan tahanan internal tubuh manusia. Tahanan kulit
ada bermacam-macam antara beberapa
ratus ohm untuk kulit yang tipis,
lembab atau kasar sampai beberapa juta ohm untuk kulit yang kering, kemungkinan
juga menebal karena pembengkakan, dll
Penyelidikan dan penelitian telah
dilakukan
oleh beberapa orang ahli untuk
mendapatkan tahanan tubuh manusia, hasil yang diperoleh adalah sebagaimana terlihat
pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Berbagai harga tahanan tubuh manusia[5]
Berbagai harga tahanan tubuh manusia[5]
2.7 Arus yang
Melalui Tubuh
Apabila manusia memegang suatu
bagian yang bertegangan maka sesuai dengan dengan hukum Ohm akan mengalir arus
dimana besarnya adalah pembagian
tegangan dengan tahanan tubuh
orang tersebut. Batasan arus dan pengaruhnya pada manusia menurut DR.Hans Prinz
disusun dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Batasan-batasan arus dan pengaruhnya pada manusia[5]
III. SURVEI DATA
DAN PEMBUATAN MODUL
3.1 Survei Data
Sebagaimana dalam pendahuluan
sebagai
pengganti tubuh manusia yang
digunakan pada percobaan yang akan dilakukan adalah tahanan dengan nilai yang
diambil dari pengukuran tahanan tubuh secara
langsung, untuk itu dilakukan
survei terhadap tahanan tubuh manusia. Pada survei yang dilakukan data yang di
ambil adalah data tahanan tubuh
manusia antara dua titik pada tubuh manusia dengan variabel jenis kelamin,
berat badan, dan tinggi tubuh. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan tersebut berikut
ini diberikan urutan tata cara pengambilan data :
1. Mengukur tinggi badan untuk
mengetahui tinggi badan responden
2. Menimbang berat badan untuk
mengetahui berat badan responden
3. Mengusap permukaan kulit yang
akan diukur dengan tissue untuk memastikan kekeringannya.
4. Mengukur tahanan tubuh dengan
menggunakan multimeter analog dengan injeksi arus searah berkekuatan 3 Volt
pada ujung jari antara titik 1 – 2, 1 – 3,1 – 4, 2 – 3, dan 2 – 4 sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1
Pengukuran tahanan tubuh
Pengukuran tahanan tubuh
3.2 Data Hasil
Survei
Tahanan tubuh hasil survei yang
digunakan dalam percobaan adalah nilai tahanan yang diambil dari hasil pengukuran
tahanan tubuh manusia jenis kelamin lakilaki dengan berat badan 60 Kg yang
merupakan rata-rata berat badan ideal manusia Indonesia[6]. Nilai tahanan tersebut
ditunjukkan pada pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Tahanan tubuh manusia jenis kelamin
laki-laki dengan berat badan 60 Kg hasil pengukuran
Dari data pada tabel 3.3 nilai
tahanan tubuh yang akan digunakan dalam melakukan percobaan adalah tahanan
dengan nilai maksimal, minimal dan rata-ratauntuk masing-masing posisi
pengukuran sebagaimana yang data pada tabel 3.4 kemudian digantikan dengan resistor
dengan nilai yang hampir sama untuk digunakan dalam melakukan percobaan.
3.4 Perancangan
Modul Simulasi
Pada pembuatan tugas akhir modul
yang akan dibuat adalah modul simulasi kerja ELCB dimana dengan modul tersebut
diharapkan dapat digunakan untuk melalakukan percobaan-percobaan mengenai berbagai
metode proteksi untuk mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh.
Percobaan-percobaan
tersebut adalah :
1. Ketidaksesuaian ELCB dan
netralisasi klasik
2. Penggabungan ELCB dengan
netralisasi modern
3. Penggabungan ELCB dan
pentanahan pengaman
4. Penggabungan ELCB dan
pengamanan dengan pemisahan Disamping percobaan-percobaan tersebut diatas modul
yang dibuat juga digunakan untuk melakukan
pengetesan kondisi ELCB dengan
cara mengetahui arus jatuh nominal ELCB dan waktu pemutusan ELCB ketika mengalir
arus gangguan yang melebihi arus jatuh
nominal.
Berdasarkan percobaan-percobaan
yang akan dilakukan modul yang akan dibuat merupakan sebuah papan yang
diatasnya disusun berbagai alat dan komponen
yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan.
Alat dan komponen tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Tombol darurat
2. Miniature Circuit Breaker
(MCB)
3. Earth Leakage Circuit Breaker
(ELCB)
4. Kotak sekering beserta
sekering
5. Kotak kontak
6. Fitting lampu dan Lampu pijar
dengan gambar selungkupnya
7. Rele kontak dengan 2 kontak
bantu NO dan NC
8. Trafo isolasi
9. Kapasitor
10. Resistor
11. Tahanan tubuh dan gambar
manusia
12. Sakelar cam
Pada papan percobaan tersebut
masing-masing masukan dan keluaran alat dan komponen disambungkan dengan sebuah
terminal sehingga dalam melaksanakan
percobaan alat dan dan komponen
dapat disusun dengan mudah dengan cara menghubungkannya dengan kabel hubung. Alat dan komponen
tersebut kemudian di susun sebagaimana pada gambar 3.2.
IV. PERCOBAAN
DAN ANALISA
Pengujian ELCB
Gambar 4.1 Rangkaian pengujian
arus jatuh nominal Dari Percobaan diketahui bahwa dalam percobaan arus jatuh
rata-rata ELCB yaitu sebesar 25,925 mA dan secara perhitungan didapat 26,575
mA, selisih nilai tersebut relatif kecil dan masih dibawah nilai
arus jatuh nominal spesifikasi
dari pabrik yaitu sebesar 30 mA.
Pengaktifan ELCB
dalam Keadaan Gangguan
Gambar percobaan ini seperti
terlihat pada gambar 4.1. Setelah dicoba dihidupkan dengan cara menarik tuasnya
keatas ternyata ELCB tidak mau hidup/ON.
Sifat pelepasan-bebas mencegah
ELCB untuk dihidupkan kembali selama gangguan masih ada.
Dalam hal ini, arus gangguan melalui
resistor 470 Ohm.
Gambar 4.2
Rangkaian pengujian tombol tes ELCB Setelah tombol tes ELCB ditekan, ELCB jatuh seketika. ELCB jatuh karena arus gangguan yang timbul di dalamnya terhubung dengan cara yang sama seperti
Rangkaian pengujian tombol tes ELCB Setelah tombol tes ELCB ditekan, ELCB jatuh seketika. ELCB jatuh karena arus gangguan yang timbul di dalamnya terhubung dengan cara yang sama seperti
resistor 470 Ohm dan dihubungkan
secara seri ke tombol penguji.
Gambar 4.3
Rangkaian pengukuran waktu pemutusan ELCB Dari percobaan didapatkan rata-rata waktu pemutusan ELCB yaitu selama 0,02275 detik, nilai jauh
Rangkaian pengukuran waktu pemutusan ELCB Dari percobaan didapatkan rata-rata waktu pemutusan ELCB yaitu selama 0,02275 detik, nilai jauh
dibawah ketentuan PUILL yang
menyatakan waktu pemutusan paling lambat GPAS (ELCB) adalah 0,4 detik.
Ketidaksesuaian
ELCB dan Netralisasi klasik
Gambar 4.4
Rangkaian percobaan I ketidaksesuaian
Rangkaian percobaan I ketidaksesuaian
ELCB dan Netralisasi klasik Setelah
hubung singkat saluran fasa ke rangka dilakukan, MCB jatuh seketika tetapi ELCB
tidak jatuh. MCB jatuh karena terjadi hubung singkat fasa dengan netral/PE
sedangkan ELCB tidak jatuh karena ELCB tidak mendeteksi adanya aliaran arus
gangguan dimana arus yang mengalir masuk dan keluar ELCB sama. Setelah hubung singkat ke rangka
dilakukan baik MCB maupun ELCB tidak jatuh. MCB tidak jatuh karena tidak ada
hubung singkat antara kawat fasa dengan kawat PEN sedangkan ELCB tidak jatuh
karena tidak terjadi aliran arus
gangguan. Dengan adanya hubung singkat ke rangka maka tegangan pada rangka sama
dengan tegangan pada saluran fasa.
Setelah tahanan tubuh menyentuh
rangka maka ELCB jatuh seketika. Hal ini diakibatkan mengalir arus gangguan
yang melewati tahanan tubuh manusia
Penggabungan
ELCB dan Netralisasi Modern
Percobaan I
Setelah hubung singkat saluran fasa ke rangka dilakukan, ELCB langsung jatuh seketika sedangkan MCB kadangkala jatuh. ELCB jatuh karena ELCB mendeteksi adanya aliaran arus gangguan yang mengalir
melalui kawat PE. Sedangkan MCB
jatuh karena ada arus aliran hubung singkat yang sangat besar melalui kawat PE
akan tetapi kadangkala MCB tidak jatuh karena sistem telah diamankan oleh ELCB
terlebih
dahulu karena kemampuan
mendeteksi arus gangguan ELCB jauh lebih sensitif dibandingkan dengan MCB
Setelah hubung singkat saluran fasa ke kawat netral, ELCB tidak jatuh sedangkan MCB jatuh seketika. ELCB tidak jatuh karena ELCB tidak mendeteksi adanya
Setelah hubung singkat saluran fasa ke kawat netral, ELCB tidak jatuh sedangkan MCB jatuh seketika. ELCB tidak jatuh karena ELCB tidak mendeteksi adanya
aliran arus gangguan karena arus
gangguan lewat melalui penghantar netral sedangkan MCB jatuh karena mendeteksi
adanya aliran arus hubung singkat yang melaluinya.
Setelah tahanan tubuh menyentuh
rangka maka ELCB jatuh seketika. Hal ini diakibatkan mengalir arus gangguan yang
melewati tahanan tubuh manusia.
Penggabungan
ELCB dan Pentanahan
Pengaman
Percobaan I
Setelah hubung singkat saluran fasa ke rangka dilakukan, ELCB langsung jatuh seketika sedangkan MCB tidak jatuh. ELCB jatuh karena ELCB mendeteksi adanya aliran arus gangguan yang mengalir melalui
pentanahan dan MCB tidak jatuh
karena tidak terdapat aliran arus hubung singkat yang melalui MCB yang cukup
untuk membuat MCB jatuh.
Setelah tahanan menyentuh rangka yang bertegangan MCB tidak jatuh, hal ini karena arus gangguan yang mengalir melalui MCB terlalu kecil yaitu aliran arus melalui rangka dan aliran arus yang melalui
tahanan tubuh manusia.
Pengabungan ELCB
dan Pengamanan dengan
Pemisahan
Pada percobaan kondisi ELCB tidak
jatuh karena tidak mengalir arus gangguan mengalir ke pentanahan (aliran arus
pada A4).
ELCB tidak jatuh karena ELCB
tidak mengenali adanya aliran arus gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan
aliran arus yang masuk dan keluar ELCB, walaupun pada kenyataannya
ada aliran arus gangguan (arus pada A4) tetapi aliran arus ini tidak tertutup ELCB tidak jatuh karena ELCB
tidak mengenali adanya aliran arus gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan
aliran arus yang masuk dan keluar
ELCB, walaupun sebenarnya ada
aliran arus gangguan tetapi aliran arus ini tidak tertutup.
Hal yang membedakan antara
percobaan pertama dengan percobaan kedua dan ketiga adalah pada percobaan
pertama perubahan tahanan yang menyentuh rangka tidak menyebabkan perubahan
tegangan dan arus masukan dan keluaran trafo isolasi,
sedangkan pada percobaan kedua dan ketiga variasi tahanan tubuh yang menyentuh
menyebabkan tegangan dan aliran arus berubah.
Setelah tahanan tubuh
menyentuh kumparan primer ELCB langsung
jatuh seketika. Hal ini disebabkan ELCB mendeteksi adanya aliran arus gangguan
yang langsung mengalir ke pentanahan.
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Hasil percobaan dan
analisa terhadap berbagai percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Tahanan tubuh
manusia berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh manusia sendiri dan
parameter terpenting yang mempengaruhinya adalah kelembaban kulit
2. ELCB digunakan
untuk mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh dengan cara mendeteksi
aliran arus gangguan yang melewati tubuh manusia.
3. Besarnya arus
gangguan yang melewati tubuh manusia tergantung pada besarnya tegangan sentuh dan
tahanan tubuh manusia.
4. Tidak semua sistem
proteksi instalasi bekerja secara efektif apabila digabungkan dengan pemakaian
ELCB.
5. ELCB/GPAS dengan
nilai sensitivitas arus gangguan 30 mA akan bekerja dibawah nilai arus tersebut,
dan hal ini sesuai dengan ketetapan dalam PUIL 2000 yang menyatakan Penggunaan gawai
proteksi arus sisa, dengan arus operasi arus sisa pengenal tidak lebih dari 30
mA.
6. Waktu pemutusan ELCB
sangat singkat yaitu ratarata selama 0,02275 detik dimana waktu tersebut jauh
dibawah ketentuan dalam PUIL 2000 yang menyatakan waktu pemutusan GPAS paling lambat
0,4 detik.
7. ELCB tidak akan
bekerja apabila keseimbangan arus yang melewati ELCB tetap terjaga yaitu tidak melebihi
30 mA.
5.2
Saran
Untuk kepentingan
pengembangan tugas akhir ini, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut
:
1. Pada penggunaan di
lapangan sebaiknya sebelum dipasang pada instalasi ELCB di coba dulu untuk memastikan
kondisinya dalam keadaan baik.
2. Sebelum memasang
ELCB pada instalasi listrik hendaknya instalasi yang sudah ada di periksa dulu untuk
dapat memastikan tidak ada kebocoran arus ke tanah karena apabila ada kebocoran
arus yang melebihi 30 mA sebagaimana setting arus gangguan ELCB dengan
sensitivitas arus gangguan 30 mA maka ELCB akan jatuh dan instalasi akan
padam walaupun tidak
ada aliran arus gangguan yang disebabkan oleh tegangan sentuh.
3. Pemasangan sebuah
ELCB sebaiknya jangan dihubungkan dengan terlalu banyak rangkaian akhir sehinga
kalau ELCB bekerja, bagian instalasi yang terputus tidak terlalu banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Davis, Dwayne, ESD
Workstations and Product Safety Testing: Are They Really Two Worlds Apart?,
Electrical safety seminar, - Associated Research Inc.
2. Dirks, H, Keselamatan
Listrik, 1990
3. Gabriel, J.F, Fisika
Kedokteran, EGC, Denpasar,1996
4. Harten, P. van. Instalasi
Listrik Arus Kuat 3, CV. Trimitra Mandiri, Jakarta, 1978.
5. Hutahuruk, T.S, Pengetanahan
Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan, Erlangga,Jakarta, 1991
6. Nurmianto, Eko, Ergonomi
Konsep Dasar & Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya, 1996
7. Peraturan Umum
Instalasi Listrik 2000
8. Petruzella, Frank
D, Elektronik Industri, AndiYogyakarta, Yogyakarta, 2001.
9. Proteksi terhadap
kejut listrik – Aspek umum untuk instalasi dan perlengkapan, Badan Standarisasi
Nasional
10. Team, Instalasi
Listrik, TEDC, Bandung