Sabtu, 02 Juni 2012

MODUL SIMULASI ELCB SATU FASA
SEBAGAI PELINDUNG TEGANGAN SENTUH
BAGI MANUSIA
Agus Purba
( 5103331003)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
Abstrak
Tegangan sentuh merupakan salah satu beda tegangan yang terjadi selama mengalirnya arus gangguan tanah. Pada nilai tegangan yang kecil efek yang diakibatkannya tidak terlalu signifikan tetapi pada suatu nilai tegangan tertentu efeknya sangat berbahaya bahkan dapat berujung pada kematian manusia. Aplikasi Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) pada suatu sistem instalasi listrik merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk melindungi manusia dari bahaya yang diakibatkan tegangan sentuh. Prinsip kerja ELCB adalah dengan mendeteksi adanya arus bocor, dimana arus yang masuk ke sistem dibandingkan dengan arus yang keluar sistem, apabila ada perbedaan pada suatu nilai yang telah ditetapkan maka ELCB akan memutuskan aliran listrik ke sistem. Dengan Pengaplikasiaan ELCB dalam suatu sistem instalasi listrik diharapkan bahaya yang diakibatkan oleh adanya tegangan sentuh dapat dibatasi sehingga sistem aman bagi manusia


I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Faktor keamanan merupakan pertimbangan yang ditempatkan pada urutan pertama dalam mendesain suatu instalasi listrik.. Adanya ancaman bahaya bagi keselamatan manusia akibat tegangan sentuh diatas ambang tegangan aman pada suatu sistem instalasi listrik merupakan suatu masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya. Di dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu modul simulasi Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) satu fasa dimana dengan modul tersebut dapat ditunjukkan
fungsi ELCB yang digunakan untuk mengamankan manusia dari bahaya yang diakibatkan tegangan sentuh. Pemilihan ELCB satu fasa dalam modul percobaan didasarkan pada besarnya konsumen listrik rumah tangga yang hanya menggunakan sumber satu fasa. Tubuh manusia dalam modul digantikan oleh suatu tahanan dengan nilai tertentu yang diambil dari hasil pengukuran tahanan tubuh manusia.



Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas ini
adalah :
1. Membuat modul aplikasi ELCB satu fasa
2. Membuktikan fungsi ELCB sebagai pengaman manusia dari bahaya tegangan sentuh yang melampui batas rentang tegangan.

Pembatasan Masalah
Batasan – batasan masalah dalam tugas akhir ini
adalah:
1. Metode yang digunakan dalam menentukan tahanan tubuh manusia adalah dengan cara pengukuran secara langsung menggunakan multimeter injeksi arus searah.
2. ELCB yang digunakan merupakan ELCB 2 kutub untuk instalasi fasa tunggal buatan pabrik dengan spesifikasi untuk sensitivitas arus gangguan 30 mA 50 Hz.
3. Simulasi instalasi listrik dalam percobaan adalah instalasi listrik rumah tangga dengan menggunakan fasa tunggal.
4. Simulasi yang dilakukan dengan cara
merepresentasikan tubuh manusia dengan sebuah nilai tahanan yang didapat dari hasil pengukuran.

II. DASAR TEORI
2.1 Keselamatan Listrik
Keselamatan manusia merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan di dalam pemakaian energy listrik. Salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian energi listrik adalah adanya tegangan sentuh yang dapat mengancam jiwa manusia. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya tegangan sentuh yang berlebihan. Metoda yang paling umum digunakan untuk mengurangi bahaya tersebut dapat digolongkan menjadi 2 bagian,
yaitu :
a. Langkah-langkah pengamanan untuk mencegah terjadinya tegangan sentuh, yaitu[2] :
1. Isolasi Total
Peralatan diberi isolasi tambahan untuk mencegah selungkup bertegangan seandainya isolasi dasar gagal berfungsi.
2. Alas Isolasi
Manusia diisolir dari pembumian dan dari seluruh benda penghantar listrik yang terhubung ke benda-benda tersebut
3. Pengaman dengan Pemisah
Peralatan listrik dihubungkan ke saluran utama melalui sebuah trafo isolasi (rasio transformasi 1:1)
4. Tegangan Ekstra Rendah yang Aman
Peralatan disulang dengan tegangan yang aman (sampai 50 V) yang misalnya berasal dari sebuah trafo isolasi, baterai, atau yang lainnya.
b. Langkah-langkah pengamanan yang bertujuan memutuskan bahaya tegangan sentuh, yaitu[2] :
1. Pentanahan Pengaman Selungkup peralatan dihubungkan langsung ke pentanahan. Saat terjadi hubung singkat ke rangka, arus gangguan yang mengalir ke pentanahan sangat besar sehingga peralatan pengaman jatuh (tripped)
2. Netralisasi (disebut juga sistem TN)
Cara ini merupakan bentuk pengamanan yang merupakan cara yang paling lazim. Selungkup peralatan dihubungkan ke penghantar netral yang ditanahkan, yang selanjutnya disebut dengan penghantar PEN. Pada waktu terjadi hubung singkat ke rangka, arus gangguan yang mengalir ke pentanahan terlalu besar sehingga pemutus arus atau peralatan pengaman jatuh.
3. Sistem Pemutus Sirkuit Gangguan Tanah
Jika arus gangguan mengalir ke tanah pada salah satu titik di dalam sirkuit yang hendak diamankan, maka pemutusan sirkuit gangguan tanah segera memutuskan sirkuit tersebut.
2.2 Tegangan Sentuh
Tegangan sentuh adalah[5] tegangan yang terdapat diantara suatu objek yang disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa objek yang disentuh dihubungkan dengan kisi-kisi pengetanahan
yang berada dibawahnya.
                                   Gambar 2.1 Tegangan sentuh dan rangkaian ekivalennya

Dari rangkaian ekivalen didapat persamaan
tegangan sentuh,yaitu :
Dimana :
ES = Tegangan sentuh (V)
Rk = Tahanan badan manusia (Ω)
Rf = Tahanan kontak ke tanah dari satu kaki pada tanah (Ω)
Ik = Arus yang melalui tubuh (A)
Tegangan sentuh yang terlalu tinggi harus
diberikan proteksi agar tidak membahayakan
keselamatan manusia sebagaimana dalam bagian 3.5.1.4 PUIL 2000 disebutkan “Tindakan proteksi harus dilakukan sebaik-baiknya agar tegangan sentuh yang terlalu tinggi karena kegagalan isolasi tidak dapat terjadi atau tidak dapat bertahan”. Dan pada bagian 3.5.1.5 PUIL 2000 diberikan ketentuan tentang tegangan sentuh yang terlalu tinggi yaitu “Tegangan sentuh yang terlalu tinggi adalah tegangan sentuh yang melampui batas rentang tegangan (lihat 3.3.1.1) yaitu > 50 V a.b. efektif.
Khusus untuktempat-tempat berikut ini :
a) tempat yang lembab/basah, atau
b) ruang kerja dalam industri pertanian,
tegangan sentuh yang terlalu tinggi adalah tegangan
sentuh yang > 25 V a.b. efektif”.

2.3 Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)
Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah suatu alat listrik yang dipergunakan sebagai pengaman bila terjadi arus bocor pada salah satu penghantar yang
melalui alat tersebut Sakelar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang 
                                                               (Gambar 2.2). 
Inti ini melingkari semua hantaran suplai ke mesin atau system yang diamankan, termasuk penghantar netral.
Gambar 2.3 Prinsip-prinsip dari ELCB
a. Kumparan sekunder b. Detektor arus gangguan
c. Mekanisme penahan d. Tombol uji
Dalam keadaan normal, jumlah arus yang dilingkari oleh inti transformator sama dengan nol. Kalo
ada arus bocor ke tanah, keadaan seimbang akan terganggu. Karena itu dalam inti transformator akan timbul suatu medan magnetik yang membangkitkan tegangan dalam kumparan sekunder. Apabila arus bocor tersebut mencapai pada suatu harga tertentu maka relay pada ELCB akan bekerja melepaskan kontak-kontaknya. Berdasarkan PUIL 2000 pada bagian 3.15.1.2 pemilihan ELCB untuk proteksi tambahan dari sentuhan langsung dipilih ELCB dengan arus operasi arus sisa
pengenal 30 mA.

2.4 Miniature Circuit Breaker (MCB)
Miniature Circuit Breaker merupakan suatu
pengaman untuk memutuskan rangkaian listrik. Di dalam MCB dilengkapi dengan pengaman thermis yang berupa logam bimetal sebagai pengaman ganguan arus beban lebih dan pengaman elektromagnetik sebagai pengaman hubung singkat.
Deskripsi kerja MCB :
Pengaman thermis yang berupa bimetal adalah 2 buah logam yang mempunyai koefisien muai yang berbeda dan disatukan pada ujungnya. Jika terkena panas yang
diakibatkan oleh adanya beban lebih, maka bimetal akan mengerjakan kontak relai, dan kontak relai inilah yang akan memutuskan kontak MCB. Jika terjadi gangguan hubung singkat, maka rangkaian elektromagnetik akan ter-energize, sehingga akan menggerakkan kontak relai. Kontak relai ini kemudian memutuskan kontak MCB yang akhirnya memutuskan rangkaian.

2.5 Sekering
Sekering kawat tunggal adalah peralatan untuk mengamankan rangkaian dari arus yang berlebihan.. Pengaman ini mempunyai elemen yang dapat melebur jika arus yang melewatinya melebihi batas kemampuan
dengan nilai ketentuan batas limitnya. Arus kerja (nominal) sekering adalah nilai yang
sudah ditentukan oleh pabrik, yaitu besarnya arus yang dijamin oleh pabrik untuk tidak menyebabkan kerusakan sekering yang bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal tanpa terjadi peleburan pada bagian elemennya atau tanpa terjadinya keadaan yang memburuk karena arus tersebut pada sekering. Pada penggunaannya sekering harus sesuai dengan tegangan dari rangkaian tempat digunakannya. Pada sekering tegangan rendah konstruksi/bentuk-bentuk
sekering antara lain :
1. Sekering-sekering tipe ulir (sistem diazed/D dan Neozed/Do)
2. Sekering-sekering pemutus pisau (sistem
NH/sekering-sekering HRC) HRC adalah kependekan dari Higt Rupturing Capacity yang berarti kapasitas pemutusan tinggi.
3. Sekering-sekering isolator tabung/peluru (elemensekering dapat diganti atau tetap sekering catride) Jenis sekering yang paling banyak digunakan olehkonsumen rumah tangga adalah sekering tipe ulir sistem
Diazed.

2.6 Tahanan Listrik Tubuh Manusia
Tahanan tubuh manusia tergantung pada sejumlah parameter, parameter yang amat penting adalah: kelembaban kulit, daerah sentuhan dan tegangan yang ada.
Tahanan tubuh manusia merupakan gabungan dari tahanan kulit dan tahanan internal tubuh manusia. Tahanan kulit ada bermacam-macam antara beberapa
ratus ohm untuk kulit yang tipis, lembab atau kasar sampai beberapa juta ohm untuk kulit yang kering, kemungkinan juga menebal karena pembengkakan, dll
Penyelidikan dan penelitian telah dilakukan
oleh beberapa orang ahli untuk mendapatkan tahanan tubuh manusia, hasil yang diperoleh adalah sebagaimana terlihat pada tabel 2.1
                                                                Tabel 2.1
 Berbagai harga tahanan tubuh manusia[5]
2.7 Arus yang Melalui Tubuh
Apabila manusia memegang suatu bagian yang bertegangan maka sesuai dengan dengan hukum Ohm akan mengalir arus dimana besarnya adalah pembagian
tegangan dengan tahanan tubuh orang tersebut. Batasan arus dan pengaruhnya pada manusia menurut DR.Hans Prinz disusun dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Batasan-batasan arus dan pengaruhnya pada manusia[5]

III. SURVEI DATA DAN PEMBUATAN MODUL
3.1 Survei Data
Sebagaimana dalam pendahuluan sebagai
pengganti tubuh manusia yang digunakan pada percobaan yang akan dilakukan adalah tahanan dengan nilai yang diambil dari pengukuran tahanan tubuh secara
langsung, untuk itu dilakukan survei terhadap tahanan tubuh manusia. Pada survei yang dilakukan data yang di
ambil adalah data tahanan tubuh manusia antara dua titik pada tubuh manusia dengan variabel jenis kelamin, berat badan, dan tinggi tubuh. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan tersebut berikut ini diberikan urutan tata cara pengambilan data :
1. Mengukur tinggi badan untuk mengetahui tinggi badan responden
2. Menimbang berat badan untuk mengetahui berat badan responden
3. Mengusap permukaan kulit yang akan diukur dengan tissue untuk memastikan kekeringannya.
4. Mengukur tahanan tubuh dengan menggunakan multimeter analog dengan injeksi arus searah berkekuatan 3 Volt pada ujung jari antara titik 1 – 2, 1 – 3,1 – 4, 2 – 3, dan 2 – 4 sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
                                                                Gambar 3.1 
Pengukuran tahanan tubuh
3.2 Data Hasil Survei
Tahanan tubuh hasil survei yang digunakan dalam percobaan adalah nilai tahanan yang diambil dari hasil pengukuran tahanan tubuh manusia jenis kelamin lakilaki dengan berat badan 60 Kg yang merupakan rata-rata berat badan ideal manusia Indonesia[6]. Nilai tahanan tersebut ditunjukkan pada pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Tahanan tubuh manusia jenis kelamin laki-laki dengan berat badan 60 Kg hasil pengukuran
      Dari data pada tabel 3.3 nilai tahanan tubuh yang akan digunakan dalam melakukan percobaan adalah tahanan dengan nilai maksimal, minimal dan rata-ratauntuk masing-masing posisi pengukuran sebagaimana yang data pada tabel 3.4 kemudian digantikan dengan resistor dengan nilai yang hampir sama untuk digunakan dalam melakukan percobaan.

                                                                Tabel 3.4 
Tahanan tubuh manusia yang digunakan dalam Percobaan
3.4 Perancangan Modul Simulasi
Pada pembuatan tugas akhir modul yang akan dibuat adalah modul simulasi kerja ELCB dimana dengan modul tersebut diharapkan dapat digunakan untuk melalakukan percobaan-percobaan mengenai berbagai metode proteksi untuk mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh. Percobaan-percobaan
tersebut adalah :
1. Ketidaksesuaian ELCB dan netralisasi    klasik
2. Penggabungan ELCB dengan netralisasi modern
3. Penggabungan ELCB dan pentanahan pengaman
4. Penggabungan ELCB dan pengamanan dengan pemisahan Disamping percobaan-percobaan tersebut diatas modul yang dibuat juga digunakan untuk melakukan
pengetesan kondisi ELCB dengan cara mengetahui arus jatuh nominal ELCB dan waktu pemutusan ELCB ketika mengalir arus gangguan yang melebihi arus jatuh
nominal.
Berdasarkan percobaan-percobaan yang akan dilakukan modul yang akan dibuat merupakan sebuah papan yang diatasnya disusun berbagai alat dan  komponen yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan.
Alat dan komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tombol darurat
2. Miniature Circuit Breaker (MCB)
3. Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)
4. Kotak sekering beserta sekering
5. Kotak kontak
6. Fitting lampu dan Lampu pijar dengan gambar selungkupnya
7. Rele kontak dengan 2 kontak bantu NO dan NC
8. Trafo isolasi
9. Kapasitor
10. Resistor
11. Tahanan tubuh dan gambar manusia
12. Sakelar cam
Pada papan percobaan tersebut masing-masing masukan dan keluaran alat dan komponen disambungkan dengan sebuah terminal sehingga dalam melaksanakan
percobaan alat dan dan komponen dapat disusun dengan mudah dengan cara menghubungkannya dengan kabel hubung. Alat dan komponen tersebut kemudian di susun sebagaimana pada gambar 3.2.
IV. PERCOBAAN DAN ANALISA
Pengujian ELCB
Pengujian Arus Jatuh Nominal
Gambar 4.1 Rangkaian pengujian arus jatuh nominal Dari Percobaan diketahui bahwa dalam percobaan arus jatuh rata-rata ELCB yaitu sebesar 25,925 mA dan secara perhitungan didapat 26,575 mA, selisih nilai tersebut relatif kecil dan masih dibawah nilai
arus jatuh nominal spesifikasi dari pabrik yaitu sebesar 30 mA.

Pengaktifan ELCB dalam Keadaan Gangguan
Gambar percobaan ini seperti terlihat pada gambar 4.1. Setelah dicoba dihidupkan dengan cara menarik tuasnya keatas ternyata ELCB tidak mau hidup/ON.
Sifat pelepasan-bebas mencegah ELCB untuk dihidupkan kembali selama gangguan masih ada.
Dalam hal ini, arus gangguan melalui resistor 470 Ohm.
                                                                  Gambar 4.2  
Rangkaian pengujian tombol tes ELCB Setelah tombol tes ELCB ditekan, ELCB jatuh seketika. ELCB jatuh karena arus gangguan yang timbul di dalamnya terhubung dengan cara yang sama seperti
resistor 470 Ohm dan dihubungkan secara seri ke tombol penguji.
Pengukuran Waktu Pemutusan ELCB
                                                              Gambar 4.3 
Rangkaian pengukuran waktu pemutusan ELCB Dari percobaan didapatkan rata-rata waktu pemutusan ELCB yaitu selama 0,02275 detik, nilai jauh
dibawah ketentuan PUILL yang menyatakan waktu pemutusan paling lambat GPAS (ELCB) adalah 0,4 detik.





Ketidaksesuaian ELCB dan Netralisasi klasik
Percobaan I
                                                                   Gambar 4.4 
 Rangkaian percobaan I ketidaksesuaian

ELCB dan Netralisasi klasik Setelah hubung singkat saluran fasa ke rangka dilakukan, MCB jatuh seketika tetapi ELCB tidak jatuh. MCB jatuh karena terjadi hubung singkat fasa dengan netral/PE sedangkan ELCB tidak jatuh karena ELCB tidak mendeteksi adanya aliaran arus gangguan dimana arus yang mengalir masuk dan keluar ELCB sama. Setelah hubung singkat ke rangka dilakukan baik MCB maupun ELCB tidak jatuh. MCB tidak jatuh karena tidak ada hubung singkat antara kawat fasa dengan kawat PEN sedangkan ELCB tidak jatuh karena tidak terjadi aliran arus gangguan. Dengan adanya hubung singkat ke rangka maka tegangan pada rangka sama dengan tegangan pada saluran fasa.
Setelah tahanan tubuh menyentuh rangka maka ELCB jatuh seketika. Hal ini diakibatkan mengalir arus gangguan yang melewati tahanan tubuh manusia

Penggabungan ELCB dan Netralisasi Modern
Percobaan I

Setelah hubung singkat saluran fasa ke rangka dilakukan, ELCB langsung jatuh seketika sedangkan MCB kadangkala jatuh. ELCB jatuh karena ELCB mendeteksi adanya aliaran arus gangguan yang mengalir
melalui kawat PE. Sedangkan MCB jatuh karena ada arus aliran hubung singkat yang sangat besar melalui kawat PE akan tetapi kadangkala MCB tidak jatuh karena sistem telah diamankan oleh ELCB terlebih
dahulu karena kemampuan mendeteksi arus gangguan ELCB jauh lebih sensitif dibandingkan dengan MCB
 Setelah hubung singkat saluran fasa ke kawat netral, ELCB tidak jatuh sedangkan MCB jatuh seketika. ELCB tidak jatuh karena ELCB tidak mendeteksi adanya
aliran arus gangguan karena arus gangguan lewat melalui penghantar netral sedangkan MCB jatuh karena mendeteksi adanya aliran arus hubung singkat yang melaluinya.

Setelah tahanan tubuh menyentuh rangka maka ELCB jatuh seketika. Hal ini diakibatkan mengalir arus gangguan yang melewati tahanan tubuh manusia.


Penggabungan ELCB dan Pentanahan
Pengaman
Percobaan I

Setelah hubung singkat saluran fasa ke rangka dilakukan, ELCB langsung jatuh seketika sedangkan MCB tidak jatuh. ELCB jatuh karena ELCB mendeteksi adanya aliran arus gangguan yang mengalir melalui
pentanahan dan MCB tidak jatuh karena tidak terdapat aliran arus hubung singkat yang melalui MCB yang cukup untuk membuat MCB jatuh.


Setelah tahanan menyentuh rangka yang bertegangan MCB tidak jatuh, hal ini karena arus gangguan yang mengalir melalui MCB terlalu kecil yaitu aliran arus melalui rangka dan aliran arus yang melalui
tahanan tubuh manusia.


Pengabungan ELCB dan Pengamanan dengan
Pemisahan
Pada percobaan kondisi ELCB tidak jatuh karena tidak mengalir arus gangguan mengalir ke pentanahan (aliran arus pada A4).
ELCB tidak jatuh karena ELCB tidak mengenali adanya aliran arus gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan aliran arus yang masuk dan keluar ELCB, walaupun pada kenyataannya ada aliran arus gangguan (arus pada A4) tetapi aliran arus ini tidak tertutup ELCB tidak jatuh karena ELCB tidak mengenali adanya aliran arus gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan aliran arus yang masuk dan keluar
ELCB, walaupun sebenarnya ada aliran arus gangguan tetapi aliran arus ini tidak tertutup.
Hal yang membedakan antara percobaan pertama dengan percobaan kedua dan ketiga adalah pada percobaan pertama perubahan tahanan yang menyentuh rangka tidak menyebabkan perubahan tegangan dan arus masukan dan keluaran trafo isolasi, sedangkan pada percobaan kedua dan ketiga variasi tahanan tubuh yang menyentuh menyebabkan tegangan dan aliran arus berubah.


Setelah tahanan tubuh menyentuh kumparan primer ELCB langsung jatuh seketika. Hal ini disebabkan ELCB mendeteksi adanya aliran arus gangguan yang langsung mengalir ke pentanahan.

V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil percobaan dan analisa terhadap berbagai percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tahanan tubuh manusia berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh manusia sendiri dan parameter terpenting yang mempengaruhinya adalah kelembaban kulit
2. ELCB digunakan untuk mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh dengan cara mendeteksi aliran arus gangguan yang melewati tubuh manusia.
3. Besarnya arus gangguan yang melewati tubuh manusia tergantung pada besarnya tegangan sentuh dan tahanan tubuh manusia.
4. Tidak semua sistem proteksi instalasi bekerja secara efektif apabila digabungkan dengan pemakaian ELCB.
5. ELCB/GPAS dengan nilai sensitivitas arus gangguan 30 mA akan bekerja dibawah nilai arus tersebut, dan hal ini sesuai dengan ketetapan dalam PUIL 2000 yang menyatakan Penggunaan gawai proteksi arus sisa, dengan arus operasi arus sisa pengenal tidak lebih dari 30 mA.
6. Waktu pemutusan ELCB sangat singkat yaitu ratarata selama 0,02275 detik dimana waktu tersebut jauh dibawah ketentuan dalam PUIL 2000 yang menyatakan waktu pemutusan GPAS paling lambat 0,4 detik.
7. ELCB tidak akan bekerja apabila keseimbangan arus yang melewati ELCB tetap terjaga yaitu tidak melebihi 30 mA.

5.2 Saran
Untuk kepentingan pengembangan tugas akhir ini, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Pada penggunaan di lapangan sebaiknya sebelum dipasang pada instalasi ELCB di coba dulu untuk memastikan kondisinya dalam keadaan baik.
2. Sebelum memasang ELCB pada instalasi listrik hendaknya instalasi yang sudah ada di periksa dulu untuk dapat memastikan tidak ada kebocoran arus ke tanah karena apabila ada kebocoran arus yang melebihi 30 mA sebagaimana setting arus gangguan ELCB dengan sensitivitas arus gangguan 30 mA maka ELCB akan jatuh dan instalasi akan
padam walaupun tidak ada aliran arus gangguan yang disebabkan oleh tegangan sentuh.
3. Pemasangan sebuah ELCB sebaiknya jangan dihubungkan dengan terlalu banyak rangkaian akhir sehinga kalau ELCB bekerja, bagian instalasi yang terputus tidak terlalu banyak.


DAFTAR PUSTAKA
1. Davis, Dwayne, ESD Workstations and Product Safety Testing: Are They Really Two Worlds Apart?, Electrical safety seminar, - Associated Research Inc.
2. Dirks, H, Keselamatan Listrik, 1990
3. Gabriel, J.F, Fisika Kedokteran, EGC, Denpasar,1996
4. Harten, P. van. Instalasi Listrik Arus Kuat 3, CV. Trimitra Mandiri, Jakarta, 1978.
5. Hutahuruk, T.S, Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan, Erlangga,Jakarta, 1991
6. Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar & Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya, 1996
7. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000
8. Petruzella, Frank D, Elektronik Industri, AndiYogyakarta, Yogyakarta, 2001.
9. Proteksi terhadap kejut listrik – Aspek umum untuk instalasi dan perlengkapan, Badan Standarisasi Nasional
10. Team, Instalasi Listrik, TEDC, Bandung